Bermula dari jalan-jalan iseng sehabis makan siang berdua, ke sebuah toko binatang di sebelah rumah. Toko ini, meskipun letaknya strategis, nggak pernah gue masukin, karena selain gue belom pernah mikir buat piara binatang di sini, toko itu baunya minta ampun. Bau binatang, bau pakan binatang, plus minus bau si penjualnya.
Tapi di situlah kami berdua, dari balik kaca pembatas, liat-liat deretan kandang anjing, di mana terdapat *surprise* anjing-anjing di dalamnya. Dengan seksama kami nunjuk-nunjuk dan milih-milih, seolah-olah mau beli saat itu juga (dan dengan penuh curiga Donatus sempet berbisik, "pasti kita disangka pasangan gay yang nggak bisa punya anak, jadinya pengen punya anjing buat pelampiasan.")

Nah, kembali ke cerita awal, sejak saat itulah Donatus dan gue berikrar untuk cari rumah kontrakan yang punya halaman buat taun depan, dan nggak lagi tinggal di flat kayak sekarang (soalnya ada peraturan pemerintah yang nggak ngebolehin anjing segede Golden Retriever buat dipelihara di flat). Well, tentunya itu cuma satu syarat doang sih, masih banyak pernak-pernik lain yang harus diberesin sebelom bener-bener punya anjing. Antara lain, masalah gaji. Iya, gaji! Miara anjing itu mahal, gile!
Anyway, dengan agak semena-mena, keinginan memelihara anjing itu sama sekali tidak dikonsultasikan dengan teman serumah yang lain, hihihi... *ngabur*